Pesawat Mata-Mata AS Di-Intersep Sukhoi 27 Rusia Di Atas Laut Baltik

Sukhoi 27 Rusia Cegat Pesawat Intai AS

Sebuah pesawat mata-mata AS RC-135U dicegat oleh pesawat tempur Sukhoi SU-27 Rusia di atas perairan laut Baltik dekat wilayah Kaliningrad, Rusia. Pihak Pentagon menuding pesawat Rusia tersebut terlalu dekat dan membahayakan kru dan pesawat mereka.

"Pagi hari, 7 April, sebuah pesawat RC-135U yang melakukan penerbangan rutin di wilayah udara internasional, dicegat oleh Sukhoi 27 Flanker Rusia dengan cara yang membahayakan dan tidak profesional". Demikian tulis Washington Free Beacon (WFB) yang mengutip rilis dari juru bicara Pentagon, Eileen M. Lainez.



 "AS sudah membawa masalah ini melalui jalur diplomatik dan saluran resmi lainnya" tambah Eileen.
Pihak pentagon menambahkan bahwa Sukhoi 27 Flanker Rusia melakukan manuver membahayakan hanya sekitar 6 meter dari pesawat mereka yang tidak bersenjata, sedangkan bentang sayap pesawat Sukhoi adalah 14.7 meter. Pentagon mengatakan bahwa manuver tersebut berbahaya dan mengancam keselamatan awak pesawat mereka.

Sementara itu, Mayor Jendral Igor Konashenkov, juru bicara Departemen Pertahanan Rusia, mengatakan bahwa operasi pencegatan dilakukan setelah radar sistem pertahanan udara Rusia mendeteksi target yang tidak dikenal di atas perairan Laut Baltik, dan bergerak memasuki wilayah udara Rusia. Pesawat tersebut mematikan transpondernya, tambah Igor.

Tetapi, merujuk informasi yang disampaikan oleh Flightradar24, pesawat tersebut menghidupkan transponder-nya.

https://twitter.com/flightradar24/status/586931460994641920

Pesawat Sukhoi 27 diterbangkan untuk meng-intersep target yang kemudian dikenali sebagai pesawat pengintai RC-135U milik Angkatan Udara AS. Pilot pesawat Sukhoi 27 kemudian melaporkan tipe pesawat dan tail number pesawat tersebut ke Pusat Komando. Setelah pesawat Sukhoi 27 Rusia melakukan beberapa manuver, pesawat AS tersebut menjauhi wilayah udara Rusia.
"Tidak ada situasi darurat yang laporkan pilot Rusia selama penerbangan pesawat pengintai milik AS tersebut" demikian dikatakan oleh Igor Konashenkov.